hadistini dihukumi " dhoif jiddan /lemah sekali" oleh syaikh Muhammad Nashiruddin al-Albany di kitab "Dhaif al-Jami al-shaghir" jilid 1 hal 100. Beliau menghukuminya dhoif jiddan, namun tidak sampai dikatakan maudhu /hadist palsu. Wallahu a'lam. Dijawab oleh: Ustadz Setiawan Tugiyono, M.H.I حفظه الله. Kamis, 22 Muharram 1442
17September 2023 oleh Abu Ubaidillah. Mustafalan - Hadits tentang tolong-menolong. Tidak ada manusia yang memiliki kemampuan sempurna, bahkan Nabi Muhammad SAW sekalipun. Untuk itu setiap orang dianjurkan saling tolong menolong dalam berbagai kesempatan. Misalnya begini, ada orang yang bisa membuat baju, tapi tidak mampu menjualnya.
Dalamhadits shahih disebutkan bahwa Rasulullah ﷺ bersabda : "Ketika seorang hamba tertimpa musibah, kemudian dia mengucapkan "Innaa lillahi wa innaa ilaihi raji'uun, Allahumma' jurniiy fii mushiibatiy wakhlif liy khairan minhaa" kecuali Allah akan memberikan pahala atas musibahnya dan mengganti untuknya yang lebih baik." (HR Muslim)
Mukminyang lemah imannya, masih tetap memiliki kebaikan dan dia tentu saja lebih baik daripada orang kafir. Namun mukmin yang kuat imannya tentu saja lebih dicintai oleh Allah. Rasulullah memerintahkan agar bersemangat dalam melakukan hal-hal yang bermanfaat dalam perkara yang berkaitan dengan agama dan dunia untuk menjadi mukmin yang lebih
AbuSa'īd dan Abu Hurairah -raḍiyallāhu 'anhumā-meriwayatkan secara marfū': "Tidaklah seorang muslim ditimpa kepayahan, sakit, dukacita, kesedihan, penderitaan, dan kesusahan hingga duri yang menusuknya melainkan Allah menghapus dosa-dosanya dengan sebab itu."Hadis sahih - Muttafaq 'alaih. Uraian. Makna hadis ini: Sesungguhnya apa yang menimpa seorang muslim berupa penyakit, kesusahan
Haditstentang keutamaan membangun masjid juga disebutkan dari hadits Utsman bin Affan. Di masa Utsman yaitu tahun 30 Hijriyah hingga khilafah beliau berakhir karena terbunuhnya beliau, dibangunlah masjid Rasul shallallahu 'alaihi wa sallam. Utsman katakan pada mereka yang membangun sebagai bentuk pengingkaran bahwa mereka terlalu bermegah
Dalamhadist riwayat lain, disebutkan bahwa Rasulullah SAW pernah menegur orang dengan rambut yang mengembang dan jenggot yang tidak teratur. Melihat hal tersebut, Rasulullah pun melarangnya masuk masjid sampai orang tersebut merapikannya. "Bukankah itu lebih baik daripada kalian datang dengan rambut mengembang, seperti (perawakan) setan." 10.
Hasadseperti ini membuat seseorang akan mudah merendahkan dan meremehkan orang lain. 4- Tidak menginginkan nikmat orang lain hilang, tetap ia ingin orang lain tetap sama dengannya. Jika keadaan orang lain lebih dari dirinya, barulah ia hasad dengan menginginkan nikmat orang lain hilang sehingga tetap sama dengannya.
Yvedx16.